Edo Andrefson
Inisiator UNP Leadership Centre
"Saya
putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah
kejahatan." -soe hok gie-
"Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia." -soe hok gie-
Isu kenaikan BBM
menggiring semangat demonstrasi mahasiswa diberbagai tempat kembali menyeruak.
Aksi yang kita lihat bersama dibarengi keributan & pengrusakan fasilitas
umum. Saya mencoba memandang dari sudut pandang yang berbeda akan sikap kaum
intelektual yang merasa dirinya benar.
"Kalian para MAHASISWA membawa nama kami di jalan. Berteriak sana-sini mengatas namakan kepentingan kami masyarakat Indonesia. Rakyat kecil, pegawai kecil, buruh, alih-alih membela kami kalian justru mengahncurkan fasilitas umum yang dibangun dengan uang dan keringat kami.
Tak jarang kalian membuat kami ketakutan ngeri dengan perbuatan kalian. Kalian seperti binatang yg membabi buta. Tak jarang kalian bentrok dengan warga sekitar.
Yang katanya kalian bela, tahu kah kalian wahai yang katanya MAHASISWA, kami supir taksi tak berani menarik penumpang karna takut terjebak ditengah keributan dan menjadi korban. Padahal keluarga kami butuh makan. Tahu kah kalian kami OB dan pegawai rendahan. Terpaksa harus mengeluarkan ongkos lebih banyak hanya untuk menghindari daerah kerusuhan yg kalian ciptakan. Apakah kalian pernah berfikir, kalian bukanya meringankan beban kami, kalian justru menambah beban kami, bisakah kalian berdemo dengan cara yang lebih mulia??!!
Boedi Oetomo, Ki Hadjar Dewantara dan Soe Hok Gie mungkin akan menangis melihat kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda yang bersifat anrkis dalam menyampaikan aspirasi yang katanya untuk "Wong Cilik". Jangan biarkan simpati masyarakat berubah menjadi antipati terhadap kalian, jangan biarkan arti MAHASISWA sama dengan PREMAN".
Rekan-rekan
MAHASISWA, bangunlah pergerakan yang mengedepankan Intelektualitas. Budaya
diskusi, membaca & menulis menjadi budaya kita dalam kritik sosial kepada
pemerintah ini. Jadilah kita nantinya para sarjana-sarjana muda yang akan
mengisi setiap pos kepemimpinan bangsa ini disetiap lininya, menjadi akuntan
kredibel, manager yang profesional, guru yang mencerdaskan, pegawai yang anti
suap & wakil rakyat yang memperjuangkan hak rakyat nantinya. Buatlah bangsa
ini masih merasa punya HARAPAN untuk besar karena kedepannya mereka masih
mempunyai pemuda seperti kita.
0 komentar
Posting Komentar